Sebagai web developer. Hal yang paling membosankan adalah testing. Dimana para developer harus mencoba satu per satu setiap fitur yang ada.
Permasalahannya adalah saat fitur yang dikerjakan semakin banyak dan kebutuhan waktu untuk testing semakin meningkat. Waktu hanya akan terbuang pada testing saja. Belum lagi dampak(impact) yang ditimbulkan tiap kali membuat fitur baru atau memperbaiki bug dapat menyebabkan fitur lain yang kelihatannya tidak ada hubungannya menjadi error atau memunculkan bug baru.
Disini saya akan memperkenalkan Selenium, sebuah software untuk mengotomatisasi testing sebuah website. Bisa dikatakan ini mirip sebuah bot yang akan selalu mengisi sebuah form dan mensubmitnya sesuai permintaan kita.
Pertama kali menggunakan, selenium akan merekam semua aktifitas user. Seperti mouse klik, semua tombol keyboard, field yang diisi. Jika dirasa cukup, kamu dapat langsung mencoba menjalankannya lagi.
Saya akan menunjukkan cara menggunakan Selenium menggunakan browser Firefox, karena untuk Selenium IDE hanya ada dibrowser Firefox.
- Buka Firefox
- Install plugin Selenium IDE
- Restart Firefox
- Cari Selenium IDE ke Tools > Selenium IDE
- Maka akan muncul windows seperti dibawah ini:
Base URL: Link utama diaman dapat diubah-ubah sesuai yang diinginkan. Ini berguna saat develop web di domainA.com dan berpindah ke domainB.com. Untuk mengatasi kejadian ini, tidak perlu merekam ulang semua testing yang sudah dibuat. Tinggal ganti saja Base URL nya.
Test Case: List test case yang sudah pernah direkam sebelunya.
Banyak hal lain yang bisa diexplore, tetapi untuk sekarang itu dulu saja.
- Masuk ke google.com
- Tekan tombol merah kanan untuk memulai merekam semua kegiatan browsing.
- Lalu coba ketikkan keyword “selenium” di google dan tekan enter.
- Lalu lihat jendela Selenum IDE lagi. Pada tab tabel sudah terisi dengan berbagai perintah. Jika iya, berarti sudah benar.
- Stop dengan menekan tombol merah
- Lalu coba klik tombol hijau mirip symbol “play” di software musik.
- Jika benar, semua tindakanmu digoogle akan diulangi lagi.
Kamu juga bisa membuat test case baru dan memberi nama yang sesuai. Setelah itu test case dapat di simpan/save untuk di buka lain waktu.
Semoga dengan ini bisa memperingan proses testing kamu ya. Sebenarnya banyak metode testing. Mungkin akan saya jabarkan lain waktu.