Anak SMK RPL Bisa Apa?

Share Post:

Share on facebook
Share on linkedin
Share on twitter
Share on pinterest
Share on email

Tulisan ini mungkin akan sedikit menyakitkan. Saya mau memberikan pendapat untuk adik-adikku yang mengambil Sekolah Menengah Kejuruan, tetapi jangan kawatir saya akan memberikan kamu beberapa tips juga.

1. Shock Dengan “Kejamnya” Dunia Software Development

Jangan harap setelah kamu lulus akan sejago yang kamu bayangkan. Didunia software developemnt banyak hal yang mungkin kamu belum ketahui. Banyak ilmu yang mungkin kamu belum pernah pelajari. Mungkin pernah dipelajari, tetapi kamu belum cukup berpengalaman dalam hal tersebut.

2. Algoritma Yang Kurang Terlatih

Algoritma adalah jatung programmer. Disinilah letak seseorang programmer dinilai. Seberapa simple seseorang programmer dapat menyelesaikan sebuah masalah yang kompleks. Dengan hanya belajar di sekolah saja dan selesai, jangan harap kamu dapat bersaing dengan mereka yang lebih daripada kamu. Ini salah satu contoh:

Bagaimana kamu melakukan penjumlahan dari angka 1 – N? Menggunakan for? Ok. Benar! Tetapi apakah kira-kira ada solusi lain yang lebih cepat(jangan menggunakan function ya)? Jawabannya ada. Masih ingat dengan pelajaran matematika deret geometri dan aritmatika? Masih ingat rumus untuk menjumlahkan hingga suku ke N: Total = n/2(2a+(n-1)b)

Kira-kira cepat mana cara pertama atau yang kedua? Jelas yang kedua.

3. Kurang Fokus Menguasai 1 Bahasa Pemprograman

Saya tahu banyak kurikulum dan standard-standard sekolah yang harus dilakukan oleh sekolah yang bersangkutan. Oleh karena itu, kadang sekolah juga memberikan pelajaran-pelajaran yang kelihatannya tidak penting. Disitulah letak usaha kamu, berikan waktumu 1-2 jam sehari untuk melakukan coding teratur dirumah.

Itulah kira-kira yang perlu kalian perhatikan.

Tips Persiapan Menjadi Software Developer Sebelum Masuk Dunia Kerja Sejak SMK

Nah sekarang tips dari saya bagaimana supaya dapat menjadi programmer lulusan SMK RPL yang siap kerja menjadi software developer? Bukan serabutan ya.

1. Tentukan Arah Expertise Kamu

Dunia perangkat lunak(software) itu macamnya banyak sekali. Jadi tidak mungkin kamu menguasai semuanya. Pilih salah satu yang prospeknya sangat tinggi untuk tahun ini hingga paling tidak 3 tahun kedepan. Kalau saya bisa bedah menjadi 3 bagian besar yaitu Desktop, Web, dan Mobile.

2. Tentukan Expertise Bahasa Pemprograman

Saya lebih percaya dengan programmer yang hanya mempunyai expertise di beberapa bahasa pemprogramman saja daripada programmer yang superman bisa semuanya mulai dari desktop, android, web, handling server, networking, dll. Makin banyak programmer mengaku expert dibanyak bahasa pemprogramman, makin turun minat saya kepada programmer tersebut. Ini kalau saya pribadi ya.

Sekarang jamannya cloud computing. Jadi, bisa dipastikan beberapa tahun kedepan semua data akan serba cloud. Teknologi yang sangat dekat dengan hal ini adalah web based. Saya sendiri expert di bidang website. Bahasa yang saya kuasai hanya beberapa saja yaitu: PHP, JS, SQL. Pelengkapnya: HTML dan CSS.

Sudah itu saja. Tidak banyak kan? Yang penting expert, sekali tebas lebih mengerikan daripada bisa semua senjata tetapi basic nya saja.

3. Tentukan Expertise Framework

Jangan sok keren, jangan sok jago, jangan sok idealis. Ini salah satu penyakit programmer newbie. Ya, saya juga mengalaminya saat pertama kali kuliah hingga awal-awal lulus. Percayalah kamu akan cukup pusing dengan hanya memikirkan flow program saja, apalagi ditambah dengan harus membuat semuanya dari awal. Belum lagi bug yang dihasilkan dari coding prematur kalian.

Dengan menggunakan framework yang sudah mature(dewasa), kamu dapat lebih tenang dalam coding. Ingat: Less code, less bug. Jadi jangan mendewakan banyaknya baris source code yang kamu produksi. Dewakan hasil yang kalian produksi. Percayalah, client tidak akan pernah peduli dengan banyak source code kalian. Mereka hanya peduli dengan diri mereka dan bisnis mereka. Kalau softwaremu dapat meningkatkan omzet mereka. Mereka happy, jika tidak mereka akan kecewa.

Berikut ini beberapa tips dalam memilih framework:

  • Pilih yang populer. Bisa coba check menggunakan google trend.
  • Cari tutorialnya. Semakin banyak tutorialnya semakin bagus. Point ini berkaitan erat dengan nomor 1. Dengan semakin populernya sebuah framework, seharusnya semakin banyak pula yang membahas dan semakin banyak pula tutorial yang bertebaran di internet.
  • Aktif diperbarui. Jaman terus berubah dan berkembang. Check apakah framework tersebut selalu aktif dikembangkan. Cara mengechecknya bisa langsung ke repository GIT nya, lalu lihat di bagian commit. Lihat tanggal terakhir commit. Semakin baru seharusnya semakin aktif. Di repository GIT mereka juga bisa dilihat statistic repository tersebut apakah ramai atau tidak.

4. Prioritaskan Resource Luar Negri

Untuk saat ini, didalam negri kurang begitu banyak tutorial-tutorial yang membahas tentang hal level intermediate ke advanced. Jadi, saya sarankan mencari resource-resource berbahasa inggris. Sudah layak dan sepantasnya programmer minimal bisa bahasa inggris passive. Minimal baca-baca berbahasa inggris paling tidak harus tau maksudnya.

5. Buat Project Mini

Setelah kamu melakukan 4 point diatas. Langkah terakhir adalah praktek. Buat project mini dengan bahasa pemprograman yang sudah kalian pelajari. Jangan merasa sudah bisa dengan hanya membaca atau melihat youtube saja. Banyak hal-hal yang tidak terduga setelah kamu coba sendiri. Kamu akan belajar banyak dengan mempraktekkan semua hal tersebut. Banyak istilah-istilah dalam dunia bisnis yang mungkin akan kalian bingungkan seperti: Opname, Register(bukan form registrasi ya), Mutasi, Laporan Laba Rugi.

Semuanya itu tidak ada hubungannya dengan bahasa pemprograman yang kalian pelajari, tetapi kalian perlu tahu hal-hal tersebut untuk dapat mentransformasi ke dalam bentuk software.

Itulah kira-kira yang bisa saya sampaikan. Jangan patah semangat walau hanya lulusan SMK RPL. Kalian hanya perlu jam terbang yang banyak. Banyak praktek. Kalian tahu berapa banyak jam yang dihabiskan Mozart untuk dapat menciptakan karya-karya hebat? >10.000 jam. Tahukah kamu berapa banyak jam yang dihabiskan Bill Gates dan Mark Zuckerburk? >10.000 jam. Tahukah kamu bagaimana Elon Musk dapat membuat game yang berhasil dijual puluhan ribu dollar? Dia belajar sendiri dari buku dan membuatnya.

Menurut sebuah penelitian yang meneliti orang-orang ahli, perlu setidaknya 10.000 jam untuk dapat menguasai sebuah bidang tertentu. Jadi semakin banyak jam yang anda investasikan untuk belajar, semakin ahlilah anda di bidang tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

CAPTCHA Image

*